Thursday, March 28, 2019

KESERINGAN DI PAKE DAN DEBIT AIR TAK TERKENDALI, SEBABKAN JALAN TANJAKAN DANGDEUR RUSAK

Dangdeur, 28 Maret 2019

   Alhamdulillah pelaksanaan kegiatan perbaikan jalan tanjakan Dangdeur telah usai tadi sore sekitar pukul setengah tiga, perbaikan jalan yang menghabiskan waktu dua hari proses pengerjaan tersebut dikerjakan oleh warga dari dua kedusunan, yaitu warga dari dusun Mulyasari dan dusun Karangsari. Sebagaimana rencana di awal pada rapat rutin kantor Desa Luyubakti, diperkirakan proses pengerjaan dari perbaikan jalan tanjakan Dangdeur itu akan selesai pada waktu dua hari dan benar saja semua berjalan sesuai dengan rencana. Disinyalir dengan banyaknya jumlah masyarakat yang hadir secara swadaya itu juga ikut andil dalam keberhasilan dari rencana awal pembangunan tersebut disamping memang tenaga ahli di dalamnya yang turut serta bahu membahu selama proses pengerjaan jalan berlangsung.
Jalan tanjakan Dangdeur merupakan salah satu jalur penghubung yang menghubungkan  wilayah Puspahiang dengan Luyubakti, jalan ini juga sekaligus menjadi jalan perbatasan yang membentang antara wilayah Desa Luyubakti dan Desa Cimanggu. Dalam sehari tak terhitung jumlah kendaraan yang melewati tanjakan ini, mulai dari sepeda motor, mobil pribadi, mobil angkutan umum dan mobil angkutan barang. Meski tak sepadat di jalan perkotaan, namun di duga hal inilah yang salah satunya menjadi penyebab kerusakan jalan sepanjang jalur tanjakan Dangdeur. Yang kedua adalah tidak terkendalinya debit air sewaktu musim hujan tiba, selokan-selokan dangkal yang tersumbat oleh urugan tanah ataupun sampah diduga jadi penyumbang kerusakan jalan, karena air meluber ke badan jalan yang mengakibatkan terkikisnya bagian permukaan jalan. Ketiga, masih minimnya perawatan dan pemeliharaan jalan secara berkala sehingga dalam kurun waktu tertentu perlahan jalan mulai rusak kembali dari mulai kerusakan ringan sampai rusak parah.

Kontur jalan yang bergelombang, terjal serta lapisan bebatuan yang tampak terkikis dan juga lapisan tanah di dasar jalan yang sudah mulai terlihat di beberapa titik kerusakan, tak jarang membuat sebagian pengendara sepeda motor tergelincir kemudian jatuh. Warga pun mulai mengeluh, sehingga pemerintah Desa Luyubakti segera menggelar rapat intern yang tujuan intinya bagaimanapun caranya jalan tanjakan dangdeur harus secepatnya di perbaiki agar warga kembali nyaman melewati jalur tanjakan tersebut dan kecelakaan yang di sebabkan oleh rusaknya jalan bisa terhindarkan.

   Perbaikan jalan dengan teknik cor/plur itu menghabiskan beberapa zak semen, pasir, batu split dan batuan lainnya. Dengan bantuan mesin molen sebagai pengaduk dan genset untuk memompa air, masyarakat berduyun-duyun membawa hasil adukan mesin tersebut dengan ember ataupun gerobak sorong hingga sampai di titik-titik yang akan diperbaiki. Kemudian warga yang bertugas meratakan aduk tersebut segera menumpahkan adukan tepat di bagian jalan yang rusak seraya memadatkannya dengan Roskam ataupun sendok aduk.

Guna proses pengeringan jalan yang optimal, untuk sementara waktu jalan tertutup untuk di lewati kendaraan jenis apapun. Barulah nanti setelah jalan benar-benar kering, para pengendara dipersilahakan untuk menggunakan kembali jalan tersebut seperti biasa.


No comments:

Post a Comment