Friday, September 6, 2019

WASPADA MUSIM KEMARAU


     Musim kemarau memang sudah tiba, denger-denger info dari sebagian teman katanya air pun sudah mulai menyusut di beberapa tempat, sawah-sawah mulai mengering akibat lama hujan tidak kunjung turun. Mungkin benar seperti itu, faktanya di sekitar pesawahan kampung Cukcrukan sebagian besar sawah lumayan masih tercukupi kebutuhan airnya, malah sebagian telah di bajak dengan mesin bajak seperti biasa.
Akan tetapi tidak dipungkiri bahwa di beberapa titik sawah yang Saya jumpai dekat pematang yang kebetulan ada selokan, sudah terdapat beberapa bendungan kecil yang airnya langsung disalurkan untuk kebutuhan mengairi sawah sebagian warga. Selanjutnya air selokan tersebut secara berantai disalurkan kembali ke sawah-sawah lain di sekitarnya.


Kendati debit air selokan tidak banyak, maka air bendungan pun tidak sampai bisa melewati tanah pembatas bendungan. Lain halnya ketika musim hujan, malah bisa sampai menjebolkan tanah bendungan. Akibatnya setelah air selokan tersebut di bendung, selokan hilir setelahnya menjadi kering malah sudah ada beberapa jenis rumput yang tumbuh di sepanjang cekungan selokan.
Tidak hanya berkurangnya debit air, musim kemarau juga berdampak pada tandusnya jalan yang setiap hari dilalui kendaraan. Tak jarang ketika kendaraan lewat, debu-debu berterbangan membuat siapapun yang kebetulan berpapasan dengan kendaraan menutup hidung dan mulutnya rapat-rapat dengan telapak tangan. Disarankan jika musim kemarau seperti ini para pengguna jalan memakai masker mulut, untuk antisipasi agar debu gak masuk lubang pernafasan yang bisa mengakibatkan terganggunya saluran pernafasan atau infeksi.

   
     Musim kemarau juga membuat cadangan rumput di beberapa lokasi jadi mengering dan sulit tumbuh, akibatnya para peternak domba, sapi dan kelinci mengeluh.
Terlepas dari itu semua, musim kemarau juga yang harus diwaspadai adalah api. Jangan sampai terjadi api yang tadinya bisa dimanfaatkan untuk memasak malah membakar dan membabi buta tak terkendali hanya karena kelalaian dari Kita sebagai pengguna. Bisa diambil contoh dari peristiwa kebakaran rumah ataupun kebakaran lahan perkebunan. Disamping itu juga musim kemarau memicu tindakan kriminalitas di sebagian tempat, yaitu terjadinya pencurian kendaraan, hewan peliharaan dan barang-barang berharga lainnya.
Kabar baiknya bagi warga yang beruntung dan memiliki pohon manggis, musim kemarau saat ini memicu keluarnya buah manggis di beberapa pohon yang pernah Saya jumpai. Tapi tidak merata hanya sebagian saja.

Semoga kemarau ini membuat kita tidak hentinya bersyukur kepada yang maha kuasa, sebab DIA tidak pernah menjadikan segala sesuatu hanya sia-sia saja.

3 comments: