Wednesday, October 10, 2018

BUNISARI MEMILIH

Nangkabeurit, 07 Oktober 2018

Tepat jam dua siang acara pemilihan anggota Badan Permusyawaratan Desa ( BPD ) Dusun Bunisari Desa Luyubakti dimulai, dengan bacaan basmalah dipimpin oleh ketua panitia pemilihan BPD Desa Luyubakti, Daryanto. Tak lupa ketua panitia menjelaskan sejenak mengenai teknis dalam pemilihan anggota BPD kepada para calon pemilih yang sebelumnya telah di tentukan sepuluh orang mewakili kampung/RT- nya masing-masing.
Berhubung untuk desa Luyubakti, calon anggota BPD adalah orang/warga yang memiliki keterwakilan wilayah/dusun masing-masing dan untuk dusun Bunisari sendiri memiliki dua orang calon BPD yang akan di pilih oleh lima puluh orang warga dari lima RT, yaitu RT 009, RT 010, RT 011, RT 012 dan RT 023 di wilayah Bunisari di tambah dua suara dari calon anggota BPD yang memiliki hak untuk memilih dan di pilih, jadi total suara pemilih sebanyak lima puluh dua suara.
Calon anggota BPD di nomor urut satu di tempati oleh saudara Dadan Arisman, sementara di nomor urut dua ditempati oleh saudara Agus Tarwana. Mereka duduk berdampingan di dua kursi berbeda dengan memegangi dua lembar kertas berisi nama-nama pemilih atau jika dalam pemilihan umum di sebut Daftar Pemilih Tetap ( DPT ).
Acara pemilihan anggota Badan Permusyawaratan Desa ( BPD ) pun berlangsung dengan tertib dan aman, para pemilih berdatangan dari tiap-tiap RT untuk menyalurkan hak pilihnya sebagaimana tertera dalam DPT. Para pemilih datang dengan membawa surat undangan yang sebelumnya telah di sebar oleh Panitia pemilihan anggota Badan Permusyawaratan Desa ( BPD ) atas dasar rekomendasi nama-nama calon pemilih dari ketua RT masing-masing.
Barulah ba’da ashar hasil pengumpulan surat suara dibuka oleh panitia dengan di saksikan oleh dua orang saksi dari masing-masing calon anggota BPD, Panitia pun mulai menghitung jumlah surat suara terlebih dahulu sebelum kemudian isi dari surat suara tersebut di bacakan dan dipersaksikan di hadapan dua orang saksi. Diperoleh data dari lima puluh dua orang DPT, hanya lima puluh satu suara saja yang terkumpul di karnakan salah seorang pemilih tidak bisa hadir sebagaimana mestinya. Jumlah surat suara yang syah empat puluh Sembilan surat suara dan dua surat suara dinyatakan tidak syah karna tidak memenuhi prosedur penulisan sebagaimana yang telah dijelaskan oleh panitia sebelumnya. Dimana tata cara pengisian surat suara yang syah yaitu dengan cara ditulis menggunakan spidol warna hitam yang telah di sediakan panitia, sementara yang di tulisnya adalah nomor atau nama dari calon dan bukan dengan cara di coblos. Selanjutnya, dalam satu surat suara syah hanya terdapat satu nomor atau satu nama saja, bukan merupakan kombinasi atau perpaduan dari keduanya.
Calon anggota BPD Dengan nomor urut satu mengantongi dua puluh delapan suara, sedangkan Calon anggota BPD Dengan nomor urut dua mengantongi dua puluh satu suara. Sudah bisa di pastikan saudara Dadan Arisman ( nomor urut satu ) unggul sekaligus menjadi anggota BPD terpilih yang mewakili wilayah/dusun Bunisari.

Tuesday, October 2, 2018

MENJELANG PEMILIHAN BPD DESA LUYUBAKTI, PANITIA SEBELAS SIAP JALANKAN TUGAS


Luyubakti, 01 Oktober 2018

Rapat panitia pemilihan badan permusyawaratan desa ( BPD ) Desa Luyubakti kemarin merupakan lanjutan dari rapat panitia pemilihan badan permusyawaratan desa ( BPD ) Desa Luyubakti sebelumnya. Dengan agenda tentang sejauh mana kesiapan para anggota panitia untuk menghadapi pemilihan BPD mendatang, dengar pendapat anggota panitia mengenai teknis pemilihan yang mana berdasarkan hasil penjaringan di dapat dua kedusunan yang memiliki dua nama kandidat calon yaitu Dusun Bunisari dengan nama kandidat calon : 1. Dadan Arisman, 2. Agus Tarwana. Juga dari dusun Karangsari terdapat dua nama kandidat calon, yaitu : 1. H. Muhtar, S. Pd, 2. Tolib Apipudin, S. Pd. Sedangkan dari tiga dusun lainnya masing-masing dengan satu kandidat calon saja, dari dusun Mulyasari ; Sumiati, dusun Cilangkap dua ; Sumpena dan dari dusun Cilangkap satu ; Sutardi
Rapat dipimpin langsung oleh ketua panitia pemilihan badan permusyawaratan desa ( BPD ) Desa Luyubakti, Daryanto. Dalam rapat ini juga dibahas mengenai kelengkapan berkas persyaratan pendaftaran calon kandidat BPD dari mulai penge-cekan fotokopi ijazah terakhir, akte kelahiran dll. Adapun untuk mempermudah penge-cekan persyaratan dilakukan dengan metode sebut-ceklis, yaitu dengan cara salahseorang anggota panitia menyebutkan berkas kelengkapan satu demi satu dan seorang lagi memberi tanda centang pada poin persyaratan yang sebelumnya telah dicetak. Nantinya bagi poin yang belum tertera tanda centang/ceklisnya berarti berkas kelengkapan harus segera dilengkapi.
Dalam kesempatan ini pula di bahas mengenai kegiatan Rapat panitia pemilihan badan permusyawaratan desa ( BPD ) Desa Luyubakti berikutnya, yaitu tepatnya esok hari jam sebelas siang. seluruh anggota panitia sebelas pemilihan badan permusyawaratan desa ( BPD ) Desa Luyubakti wajib hadir, tidak terkecuali bagi para kandidat calon juga wajib hadir setelah sebelumnya di beri tahu terlebih dulu melalui sebaran surat undangan untuk masing-masing kandidat calon. Rencananya dalam kegiatan rapat terbuka esok hari akan di adakan verifikasi sekaligus pengundian nomor urut calon masing-masing kandidat calon BPD periode mendatang.
Rapat pun usai,
Tinggal menunggu esok hari untuk melanjutkan rapat berikutnya.


PASIR INCUING SEJUTA KENANGAN


Pasir Incuing, 01 Oktober 2018

Baik teman-temanku yang setia, seperti biasa malam ini Saya akan kembali berbagi pada kalian tentang kegiatan Saya. Tapi kegiatannya bukan tadi siang loh 😊…, kegiatannya kemarin pagi. Yaa meskipun bisa di bilang sudah agak ‘ basi ‘ dan tentunya gak begitu penting … 😁, tapi gapapa yang penting hepppiii.πŸ˜‚
Oke, kemarin pagi tuh Saya berangkat dari rumah sekitar pukul setengah delapan … ( Lahhh kan biasa berangkat jam segituπŸ€”πŸ€” ) …. Bukan, berangkatnya beda. Pagi kemarin perlengkapan yang dibawa bukan lagi laptop dan seragam plus sepatu hitam … ( Lahhh terus naon? ) …. Taraaaaaa !!! perlengkapannya baju kaos hitam lengan pendek, topi plus golok di pinggang ( hohooo hooo … nah lohh serem kan … πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜… ). Jika ada yang bertanya lagi loh ko tumben hari senin malah bawa golok ke kantornya, ya bukan mo ke kantor juga sih tapi mo pergi ke kebun buat ngambil bambu.
Ceritanya sih semalam jadwal piket kantor, Cuma berhubung mati lampu dan salah seorang temanku berhalangan hadir piket, yaa gak jadi deh piketnya alias balik lagi pulang ke rumah … upss ( jangan ditiru ya … πŸ˜£πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚ ). Nah biasanya kan kalau semalam habis piket, siangnya tuh ada jatah libur seharian atau sering di sebut ‘ bebas/lepas piket ( basket ) ‘. Mumpung lagi basket, yaa di manfaatin sebaik-baiknya deh karna nanti siang jam satu harus berangkat ke kantor buat rapat panitia pemilihan badan permusyawaratan desa ( BPD ) Desa Luyubakti.

Kembali ke laptop … 😁😁😁
Buat apa nyari bambu?πŸ€”
Rencananya sih mau bikin tempat buat naruh polybag yang sudah di isi tanah, pupuk dan bibit sayuran. Taukan yang di bikin kaya bale-bale gitu, nantinya di bikin dua tahapan. Satu tahap di bagian atas, satu tahap lagi di bagian bawah. Maksudnya ya suka aja di bikin kayak gitu kesannya ‘nyeni’ aja ( menurut penglihatan mata bathin ) …πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜… … sorri becanda. Bukan hal kebetulan sih jika Saya mendadak jadi doyan so’-so’ an bertani, so’-so’ an memanfaatkan pekarangan rumah yang sempit, tapi memang tertarik saja dengan ibu-ibu kelompok wanita tani citra bumi yang begitu giat bekerja dalam memanfaatkan lahan pekarangan rumah. Singkatnya gini, mereka saja dengan umur yang tak lagi muda sudah sedemikian giatnya. Apalagi Saya yang masih muda belia ini, … hmmmmmphh … beneran muda gak sih … xixiiiii … beneran aja deh biar jadi do’a.😁😁😁
Trus nebang bambunya kapan malah cerita mulu ?
Yapz … sampailah Saya di kebun pribadi Saya, alias kebun milik syah ayah saya. Gapapa ribet – ribet deh tuh ngebacanya, pikirin sendiri deh maksudnya apa … hahaa. Teori Saya, jangan sampe salah tebang lagi kayak dulu, nebang bambu asal-asalan trus pohon bambunya tumbang niban dahan kelapa … nah lohh gimana kalau udah gitu … nyangkut tingkat na’udzubillahimindzalik … susah bener buat nariknya, karna tau sendiri kan dahan kelapa posisinya kayak apa, trus tau sendiri juga kan ranting pohon bambu tuh gondrongnya kayak apa, ( jangan bilang kayak saya ya … 😁😁😁 ).
Peralatan yang saya bawa diantaranya, : golok sakti, gergaji, meteran dan tentu handpone ( lahh … ko handphone ?? handphone bisa apa buat nebang bambu ?? ) jangan salah, handphone tuh ajaib bisa memasukan kebun dan seluruh isinya. Ko bisa ?? ya iya dong hasil jepretan kameranya maksudnya … hehee. Oke lanjut, setelah nemu yang pas dan kira-kira jatohnya bakal ke lokasi kosong. Mulai deh di hampiri tuh pohon bambunya, seraya baca do’a lalu kemudian gergaji pun mulai melahap perlahan tubuh si bambu. Tak lama kemudian bambu pun tumbang, Alhamdulillah sesuai dengan teori, jatuhnya gak lagi niban dahan kelapa kayak dulu … xixiiiii.
Untuk mempermudah pas nanti di pikul, tentunya harus di potong dulu sesuai ukuran dan disinilah jawaban kenapa saya harus membawa meteran tadi. Golok pun mulai dimainkan … ce ileeee di mainkan udah kayak si rawing ajaπŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚. Rencananya saya akan membuat empat potong bambu sebagai penyangga nantinya, kurang lebih ukurannya semeter dua puluh senti dikali empat jadi empat meter delapan puluh senti, tapi ini gak bakal saya potong disini. Sebab bakal ribet nanti bawanya, jadi akhirnya saya potong seukuran empat meter delan puluh senti aja. Saya juga rencananya akan buat alasnya dengan panjang dua meter atau dua meter dua puluh senti deh biar gak terlalu-ngepas. Setelah bambu di bersihkan dari ranting dan di potong sesuai ukuran, baru deh pusaka andalan Saya yang terakhir yaitu handphone harus segera di mainkan. Yaa gitu deh hasilnya bisa kalian liat, saya berdo’a semoga kalian gak bilang saya lebay setelah melihat foto-foto saya. Meski mungkin salah satu dari kalian berpikir ‘ ke kebun, nebang bambu, bawa hape, trus selfie hmmmm … ngapain coba kayak kurang kerjaan ‘ πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚.. ya justru karna kurang kerjaan akhirnya saya selfie…. Upzzzz …
O ya, sedikit nyimpang dulu dari ngambil bambu. Saya ingin cerita sekilas tentang pasir incuing ini, kalo di terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia ‘ pasir artinya bukit ‘ dan ‘ incuing artinya nama salah satu burung yang suara kicauannya menurut orang-orang ya gitu nyebut namanya sendiri … incuing … sritt uncuing, eh ada juga loh sebuah mitos yang beredar sejak dahulu kala disini, kalau sebenarnya burung incuing ini masuk dalam kelompok burung hantu dan hanya berkicau di saat ada yang mau meninggal dunia ( horror kan ), kenapa saya bilang ini mitos sejak dahulu kala? Karna mitos itu di tularkan dari mulut ke mulut secara turun temurun. Itulah kemudian melahirkan sebuah ide pribadi bagi saya sendiri, sebenarnya pasir incuing ini sebelumnya bernama pasirlaja, ko pasirlaja?? Sebenarnya pasirlaja apa pasir incuing?? Ya kalau bagi saya sama saja, kenapa pasirlaja? Ya disini banyak loh pohon laja ( lengkuas ) dulu. Nah kalo pasir incuing ?? ya bener ada suara incuing terutama tiap menjelang magrib tapi itu dulu waktu saya masih SD, biasanya si burung incuing berkicaunya di salahsatu pohon besar dan tinggi, nama pohonnya kalo disini ‘ aprika ‘. Namun berhubung pohon tersebut sudah di tebang oleh yang punya yang kebetulan kebunnya berbatasan dengan kebun ayah saya, jadinya si incuingnya gak bisa berkicau lagi seperti biasa.
O ya saya jadi teringat waktu masih ada pohon aprika itu, kaitannya dengan mitos kayaknya mesti di tinjau ulang deh. Mengingat dulu waktu masih ada pohon tuh incuing tiap senja trus aja berkicau di pohon itu, tapi saya kira bukan memberi tau kalo ada orang meninggal atau yang sudah dekat ajalnya, melainkan karna memang incuingnya sendiri betah diem di pohon itu. Jadi intinya begitulah kenapa saya namai ini kebun dengan nama pasir incuing yang sebenarnya masih bagian dari pasirlaja juga.
Oke teman-temanku, pegel juga rasanya ni leher.
Cukup sekian tulisan Saya malam ini, mohon maaf jika ada salah-salah kata dan kekurangan.
Selamat malam untuk kalian, selamat beristirahat.
Tetap tersenyum dan tebarlah kebaikan untuk semesta Alam tercinta  

MUSDIN DESA LUYUBAKTI


Cilangkap satu, 30 September 2018

          Ada pemandangan berbeda di madrasah diniyah takmiliyah Miftahul Huda kampung cilangkap satu kemarin siang, ya kemarin adalah saat dimana kegiatan Musyawarah Diniyah ( Musdin ) di selenggarakan disana. Ada delapan kepala madrasah diniyah takmiliyah yang hadir dari jumlah total sembilan lembaga diniyah takmiliyah yang ada di desa Luyubakti, satu lembaga diniyah diantaranya yang tidak hadir kepala lembaganya di karnakan ada hal lain yang sangat penting yang tidak bisa di tunda, sehingga terpaksa tidak bisa mengikuti jalannya kegiatan Musdin tersebut.
Tidak hanya kepala madrasah diniyah saja yang hadir, akan tetapi sebagian guru-guru diniyah dari masing-masing lembaga diniyah yang ada di desa luyubakti pun turut hadir mengikuti para kepala diniyahnya masing-masing. Musyawarah diniyah ini pula di hadiri oleh tokoh masyarakat setempat, diantaranya kepala wilayah cilangkap satu, ketua DKM ( Dewan Kemakmuran Masjid ) jami’ Miftahul Huda atau yang mewakili, dan para ajengan setempat.
             Acara dimulai pada pukul Sembilan lebih empat puluh empat menit, setelah bacaan basmalah dan surat fatihah di bacakan bersama dengan di pimpin oleh pembawa acara, Ustadz Usep Setiadi. Selanjutnya sambutan dari kepala wilayah cilangkap satu, Yogi Anjas Asmara. Yang pada intinya kepala wilayah mengucapkan selamat datang bagi para peserta Musdin tingkat desa Luyubakti dan ucapan terima kasih atas kehadiran dan peran serta semua pihak yang telah berada di ruangan madrasah diniyah takmiliyah Miftahul huda kampung cilangkap satu.
Kegiatan musdin ini juga selain di jadikan sebagai ajang silaturahmi antar kepala madrasah dan guru-gu diniyah sedesa Luyubakti, pada kesempatan ini pula merupakan saat dimana kepengurusan koordinator desa ( Koordes ) Diniyah takmiliyah Desa Luyubakti berakhir, meski secara masa jabatan masih ada sisa waktu empat bulan lagi terhitung dari September hingga Desember mendatang. Dalam hal ini ketua koordes DT Desa Luyubakti ( Ajengan Rasili ) diperkenankan memberikan sambutan dan laporannya terkait masa kepeminpinannya selama menjabat sebagai ketua koordes dua periode.
Adapun susunan organisasi kepengurusan koordes DT Desa Luyubakti yang akan berakhir pada Desember tahun 2018, adalah sebagai berikut :
1. Ketua
:
Aj. Rasili
2. Sekretaris / Operator
:
Yayan Indraguna
3. Bendahara
:
Komariah
Usai sambutan dan laporan ketua koordes DT Desa Luyubakti, tim formatur dipersilahkan untuk meminpin jalannya pemilihan pengurus koordes DT Desa Luyubakti yang baru. Alhamdulillah berdasarkan hasil pemungutan suara dari para guru diniyah sedesa Luyubakti dengan di pimpin oleh tim formatur terdapat lima kandidat terpilih dengan jumlah suara terbanyak di menangkan oleh pak Tolib Apipudin, asal madrasah diniyah Assalam.
Lebih lanjut, setelah ketua koordes yang baru sudah terbentuk dan di syahkan dengan pak Tolib Apipudin sebagai ketuanya. Maka segera dibentuk pula sekretaris dan bendahara Koordes DT Desa Luyubakti yang baru dan hasilnya sebagai berikut :
1. Ketua
:
Tolib Apipudin
2. Sekretaris / Operator
:
Usep Setiadi
3. Bendahara
:
Tintin Hernawati
Acara musdin pun berakhir bersamaan dengan pengucapan hamdalah secara bersama-sama dengan di pimpin oleh pembawa acara.


SEMANGAT CITRA BUMI, MEMBUMI


Selamat sore, teman-temanku yang budiman !
Dua hari yang lalu tepatnya tanggal tiga puluh September dua ribu delapan belas pagi, Saya sempat mampir dulu ke Kampung pasirlaja untuk melihat kegiatan rutin ibu-ibu kelompok wanita tani ( KWT ) Citra bumi, yaitu dalam rangka pengisian polybag dengan pupuk kompos yang telah di campur dengan tanah. Rencananya nanti wadah-wadah plastik berisi tanah dan pupuk kompos tersebut untuk media tanam aneka ragam bibit sayuran yang sebelumnya telah di semaikan.
Sebagai manifestasi dari program penyuluhan pertanian oleh petugas Balai Penyuluh Pertanian ( BPP ) kecamatan puspahiang tempo hari, ibu-ibu kelompok wanita tani ( KWT ) Citra bumi ini begitu antusias dalam melaksanakan kegiatannya. dengan khas bicara kaum ibu yang begitu ramai dengan canda, suasana pun menjadi riuh dalam keakraban yang hangat sembari tangan mereka tak henti mengisi tiap polybag dengan tanah bercampur pupuk kompos.
Karena kegiatan KWT lebih di titik beratkan pada pemanfaatan lahan pekarangan rumah di samping memang ada juga kebun umum ( kelompok ) yang di pelihara bersama. Ibu-ibu anggota KWT diperkenankan membawa lima buah polybag per-orang untuk di bawa dan di tempatkan di pekarangan rumahnya masing-masing.
Tak lama Saya berada disana, Saya pun beranjak pergi meninggalkan keriuhan Mereka.

Sukses terus KWT Citra bumi