Friday, April 24, 2020

MUNGGAHAN SAYA TAHUN INI


    Hari ini Saya akan berbagi cerita tentang kegiatan munggahan Saya kemarin malam dan pada sore harinya. Tapi sebelum lanjut jangan lupa disubscribe terlebih dahulu ya, tekan gambar loncengnya biar gak ketinggalan informasi terkini seputar nu teu nyararambung ๐Ÿ˜„ .... Halahhhh ... udah kayak youtuber kenamaan saja๐Ÿ˜„.
Maksudnya sebelum lanjut cerita Saya akan sedikit ulas tentang munggahan itu apa tentunya berdasarkan versi Saya. 

Mendengar kata munggah, Saya kok jadi kepikiran kata 'unggah'nya. Kalau didaerah Saya yang notabene penduduknya bersuku sunda semua. unggah itu bisa diartikan memasuki suatu ruangan/rumah, mampir atau singgah. Meski Saya lebih cenderung ke memasuki rumah, kenapa?
Saya dulu sewaktu usia-usia SD pernah mendengar perkataan orang-orang tua sewaktu ngomongin salahsatu rumah penduduk yang kemalingan/dimasuki pencuri. Katanya : " tuh imah si anu kaunggahan garong " ( tuh rumah si anu kemasukan pencuri ). Entah nyambung atau tidak dengan istilah munggahan, namun yang pasti Saya punya pendapat demikian. 

Lebih lanjut mengenai pengertian munggahan menurut Saya adalah momen akan masuknya bulan suci Ramadhan ke tengah-tengah kaum muslimin sekaligus dengan berakhirnya bulan ruwah/sya'ban. Nah di masa transisi itu disebutnya sebagai istilah munggahan.
Oke faham ya, kalau ada yang belum faham mohon maaf ๐Ÿ™karna Saya hanya bisa seperti itu saja ngejelasinnya๐Ÿ˜


      Oya, dalam kegiatan munggahan itu sendiri beragam cara dilakukan oleh orang-orang. Ada yang pergi ke tempat rekreasi, ada yang pergi ke rumah makan, ada yang pada ke kebun untuk makan bareng, ada juga yang cuma kumpul dengan keluarga di rumah bikin masakan alakadarnya dan disantap bersama. Nah kalau Saya lebih memilih untuk kumpul dengan keluarga dan saudara di rumah, bikin nasi liwet dan makan bareng deh.
Seperti pas malam Kamis kemarin, tanpa persiapan apa-apa pada siang harinya. Giliran mau tiba adzan magrib, mendadak runding sama istri tentang gimana kalau panggil para sepupunya untuk datang dan Kita masak liwet terus kita makan bareng di halaman rumah, kayaknya bakal seru. Singkat kata sepakatlah Kita, lalu Kami membeli ayam potong dua ekor dan bikin perapian di tungku. Ada dua tungku yang dibuat, fungsinya yang satu untuk masak nasi liwet dan yang satu tungku lagi buat bakar Ayam.


Semua pada kumpul dengan tugasnya masing-masing, ada yang motong-motong daging, ada yang bikin bumbu dan melumurkannya ke daging, ada yang memasukan kayu bakar, sedangkan Saya dibagian nusukin daging untuk kemudian disusun pada sebilah bambu yang sebelumnya sudah saya raut.


Gembira rasanya bisa kumpul bareng keluarga dan saudara, meski cuma saudara dekat saja. Karena saudara jauh tidak bisa leluasa pulang, sehubungan dengan situasi seperti sekarang ini semua orang dituntut untuk di rumah saja dalam rangka memutus mata rantai penyebaran covid 19. 
Ramadhan kali ini pun cukup berbeda, Saya menyebutnya sebagai Ramadhan ditengah wabah virus corona. Semoga Kita semua senantiasa dalam perlindungan Alloh subhanahu wata'ala dan dijauhkan dari segala marabahaya, amiin.


Malam pun berlanjut, sesekali hujan turun rintik-rintik dan Kami sempat menduga kalau hujan akan deras, tapi kemudian hujannya ilang kembali, alhamdulillah. Ringkas cerita, nasi liwet sudah matang begitu juga dengan bakar ayamnya. Kami menggelarkan dua pelepah daun pisang di halaman rumah, kemudian nasi liwet segera di tuangkan  perlahan memanjang untuk kemudian Kami santap bersama-sama.
Semoga kebersamaan ini selalu terjaga.

***
    Keesokan harinya, adik Saya yang bungsu memberi tahu lewat chat WA. Katanya di rumah orang tua Saya sama ngaliwet juga, cuma bedanya yang masak dari mulai nasi sama lauknya adalah ibu Saya.


" Wawww ... Ini kayaknya munggahan jilid dua " ๐Ÿ˜„๐Ÿ˜„๐Ÿ˜„, gumam Saya. Sorenya Saya pun berangkat ke rumah orang tua Saya yang jaraknya tidak terlalu jauh, masih bisa ditempuh dengan waktu 3-5 menit saja pakai sepeda motor. Benar saja begitu Saya sampai segera hidangan pun disajikan dan Kami segera menyantapnya bersama-sama di teras rumah, alhamdulillah.

Sekian cerita dari Saya, kalian sendiri bagaimana cerita munggahannya teman-teman?๐Ÿค—
Jika kalian berkenan, tulis dikolom komentar ya,
Selamat siang, selamat menunaikan ibadah puasa๐Ÿ™๐Ÿ™

No comments:

Post a Comment