Tuesday, April 7, 2020
SENI OLAH PERAN
Kehidupan tidak selamanya menjanjikan kesenangan dan kebahagiaan, ada satu waktu dimana Kita hanya bisa berdiri dan duduk sembari merasakan ketidak senangan, kecewa, dan tidak bahagia.
Ada satu sisi yang kemudian Kita serasa hanya seorang diri tertinggal di suatu ruang hampa, tanpa teman tanpa pertolongan. Yang bisa dilakukan saat itu hanya diam, seraya memikirkan apa yang tengah terjadi menimpa diri.
Manusiawi memang dan sangat alami, kenapa alami? Sudah menjadi hukum alam semua yang ada di semesta kebanyakan berpasangan. Tentu Kita tak perlu latah mengatakan ada sedih ada senang, ada laki-laki ada perempuan dan seterusnya. Karna memang sudah seperti itulah kenyataannya.
Seandainya Kita mau berpikir dengan cara yang sedikit berbeda, kehidupan ini tak ubahnya seperti sebuah alur cerita yang sudah ditata rapih oleh sang maha tahu. Bagaimana tidak, segala sesuatu berjalan dengan sangat indah. Ambil salah satu contoh Bumi berputar pada porosnya, malam berjalan menggantikan siang dengan sangat halus, mulai dari matahari redup di saat senja diiringi cahya lembayung jingga di ufuk Barat kemudian sayap malam mulai merambat pelan menutupi segenap penjuru langit, lalu Kita menutup pintu dan jendela rumah Kita, berkumpul dan bercengkerama dengan anak istri Kita, beristirahat dengan nyaman setelah seharian tubuh Kita bekerja hingga kelelahan, begitu setiap hari terus dilakukan berulang-ulang.
Jikalau boleh dikatakan, cerita kehidupan juga ibarat sebuah buku diri yang setiap hari bertambah satu lembar. Kita hanya sedang meniti tiap huruf dari tulisan cerita dibalik lembaran itu, ini berarti sebagai manusia Kita hanya berperan saja menjalani peran Kita masing-masing, sesederhana itu.
" Oh jadi kayak di film-film dan sinetron dong bang ? "
Ya bisa jadi seperti itu, Kita hanya seorang aktor dan aktris saja yang sedang menjalani seni olah peran berdasarkan skenario Tuhan. Oleh sebab itu setiap kesedihan, kekecewaan biarlah jalanilah dengan penuh kesadaran, pun suatu saat Kita akan kembali dipertemukan dengan episode dimana Kita bisa tersenyum bahagia sebagaimana ketika kita sedang ditimpa suatu kegembiraan dan kesenangan.
Selesaikan peran Kita, sebab tidak semua makhluk bisa mendapat kesempatan seperti Kita menjad manusia yang diberi akal pikiran, dituruni ilmu dan pengetahuan tentang bagaimana cara menyikapi segala hal termasuk kehidupan didalamnya.
So, tetap berterima kasih kepada Alloh. Semoga Kita senantiasa ada dalam lindungan dan bimbinganNYA. Amiiinn
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment