Sunday, April 5, 2020

DARURAT COVID-19


Sampurasun!๐Ÿ™
Salam jumpa kembali teman-teman.๐Ÿค—
Semoga saat ini kita senantiasa ada dalam lindungan yang maha kuasa. Amiiin๐Ÿค—

    Berbicara tentang wabah virus corona hari ini seakan tidak ada habisnya, dampak yang ditimbulkannya pun beraneka ragam. Mulai dari dampak kesehatan, sosial bahkan dampak ekonomi kian dirasakan masyarakat indonesia baru-baru ini. Upaya pemerintah dalam rangka penanggulangan dampak tersebut gencar dilakukan mulai dari mengeluarkan kebijakan, melakukan tindakan nyata pencegahan dan penanganan khususnya bagi mereka warga negara indonesia yang sudah positif terpapar covid-19.
Diantara kesimpulan isi dari kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah adalah putuskan mata rantai penyebaran virus corona dengan melakukan pembatasan interaksi sosial warga negara indonesia atau kemudian kita kenal dengan social distancing, ini tujuannya agar warga yang sudah terpapar virus corona tidak menularkan virus tersebut kepada orang lain dan bagi warga yang sehat tetap aman dengan cara tidak pergi kemana-mana ( di rumah saja ).

Timbul masalah baru, pro kontra di masyarakat terkait kebijakan itu. Bagi yang pro dengan kebijakan tersebut tentu menyambut baik upaya pemerintah, mereka nurut untuk tetap di rumah saja. Tapi justru bagi masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah, hal ini menjadi semacam simalakama. Satu sisi pemerintah mengeluarkan kebijakan itu untuk melindungi setiap warga indonesia, namun di sisi lain kebutuhan ekonomi yang kian hari makin sulit berdampak pada penolakan warga atas kebijakan tersebut. Ambil salahsatu contoh di kota-kota besar, khususnya bagi mereka para pengemudi ojek online yang tiap hari biasanya wara-wiri membawa penumpang, dengan adanya kebijakan pembatasan sosial atau social distancing, mereka seperti dipaksa untuk kehilangan mata pencahariannya sehari-hari secara tidak langsung. Dengan adanya social distancing, orang-orang yang biasanya ramai pergi ke pusat-pusat perbelanjaan, kantor maupun pabrik kini menjadi sepi. Sedangkan kebutuhan ekonomi anak istrinya di rumah, tentu sudah dapat kita tebak sendiri.

Covid-19 atau ada juga yang menyebut dengan nama novel corona virus ini merupakan wabah yang mendunia saat ini, sebagaimana kita ketahui bersama awal mula virus ini berasal dari negeri tirai bambu, cina.
Disini Saya tidak akan membahas mengenai seperti apa virus itu, bagaimana awal mula virus itu tercipta. Biarlah itu menjadi tugas para ahlinya untuk meneliti dan menerangkannya untuk kita sekalian.
Yang tak kalah penting bagi kita adalah bagaimana cara kita sendiri dalam menyikapi fenomena penyebaran covid-19 ini.
Saya sendiri melihat ' riak ' di masyarakat beraneka ragam, ada yang panik, sangat panik, biasa saja, tidak begitu peduli, menyepelekan, bahkan tak jarang corona menjadi bahan candaan.
Sementara itu masyarakat kita dewasa ini benar-benar diuji dari segala sisi menurut saya. Ujian itu yang secara langsung dari virus corona itu sendiri, kepanikan yang luar biasa, dan arus informasi di media sosial yang tak jarang mengandung muatan-muatan negatif ( hoaks ). Tapi apapun cara kita untuk menghindar dari hal tersebut seperti sia-sia saja, karna arus informasi seakan tidak bisa terbendung dan kita menerimanya dengan cara kita sendiri, menerima sendiri menyimpulkan juga sendiri. Hingga pada akhirnya memicu keresahan di masyarakat, tentu masalah seperti itu sangat tidak kita harapkan.
Selanjutnya, bagaimana upaya kita dalam menyikapi wabah ini?
Saran saya kita jangan panik apalagi terlalu panik sampai-sampai kita jadi sangat ketakutan begitu mendengar berita-berita di media mengenai korban covid-19 yang makin hari kian bertambah bahkan hingga ada korban meninggal dunia. Ini cukup kita jadikan dasar saja untuk usaha kita sendiri agar senantiasa hati-hati dan waspada. Kemudian laksanakan anjuran dari pemerintah setempat diantaranya melakukan pola hidup bersih dengan cara cuci tangan pakai sabun, gunakan selalu masker pelindung mulut dan hidung serta penyemprotan cairan desinfektan yang bahan-bahannya bisa kita racik sendiri, lalu berjemur di pagi hari, upayakan tenggorokan jangan sampai kering, minumlah air hangat bila perlu, konsumsi makanan sehat dan buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C, bahkan kalau dirasa perlu konsumsi juga vitamin E. Alhamdulillah di Kita hari ini sedang dikaruniai musim panen raya buah manggis, ini jadi anugrah tersendiri bagi kita semua ya minimal suplay buah yang mengandung vitamin c, kita mudah untuk mendapatkannya.

Kemudian, kita juga jangan sampai menyepelekan bahkan menjadikan candaan dengan wabah covid-19 ini. Kenapa?
Musibah bisa terjadi kapan saja loh dan bisa menimpa siapa saja tanpa pandang bulu, kita mafhumi bersama apabila kita sakit mau jenis penyakit influenza pun rasanya pasti tidak enak apalagi misalkan corona, tapi kita berlindung kepada Alloh SWT agar kita senantiasa dalam perlindungannya setiap saat.
Lantas Kita juga jangan sampai menyombongkan diri atas kesehatan yang masih Alloh anugerahkan kepada Kita hingga saat ini, sehingga kita merasa jumawa dan berbicara seenak jidat kita bahwa hanya dengan melakukan kebiasaan-kebiasaan baik pasti deh corona gak bakal mempan ke kita, atau misalkan hingga menantang seolah-olah kita yang paling benar hanya karena mengikuti sebuah kebiasaan tertentu. Jika demikian, maka sudah barang tentu akan menjadi nilai minus bagi diri kita sendiri dimata orang lain.

Pandemi covid-19 ini menyita perhatian dunia, tidak terkecuali negara kita tercinta. Upaya-upaya terbaik pemerintah dan 'alim ulama dalam rangka melindungi bangsa ini terus dilakukan. Kita ambil positifnya saja sembari terus mendo'akan yang terbaik tentunya untuk negeri kita tercinta dan seluruh bangsa indonesia.

Akhir kata, mohon maaf jikalau ada salah dan kekurangan dalam penyampaian pendapat Saya ini, ๐Ÿ™mohon koreksi dari teman-teman semua agar Kita selalu kompak dan saling mengingatkan satu sama lain.๐Ÿค—

Terima kasih,๐Ÿ™
Rahayu, rahayu sagung dumadi๐Ÿค—๐Ÿค—