Wednesday, July 10, 2019

KITA HIDUP UNTUK SIAPA

Menolongmu berarti menenggelamkan lautan
Menolong lautan berarti menenggelamkanmu dalam kesendirian
Akan kita saksikan zaman seperti apa kemudian
Seperti anak yg tiba2 menyesal karena di tinggalkan oleh ayah ibunya ke liang lahad?
Ataukah seperti sebuah tangisan yg kemudian tak menemui ujung penyelesaiannya?

Kau dan cintamu membusuk dalam keheningan malam yg romantis
Ibarat putri yg hidup dalam mimpinya sendiri
Bahagia ...
Namun di dunia tubuhmu sendiri makin terlelap dalam lena
Makin tak terasa berapa nyamuk menghisap darahmu dan berapa banyak lalat lapar mengerumunimu

Mereka dan cintanya kepadamu
Menanti hari esok dengan bahagianya yg muram
Sama halnya dengan matahari di kala hujan, bersinar pun enggan
Apalagi jika harus menghampiri.
Mereka pun sama bermimpi, tapi mereka bermimpi bukan untuk dirinya sendiri
Keutuhan, itulah yg menjadi damba dalam setiap do'a
Melihat darah dagingnya tersenyum bahagia selamanya

Tapi semuanya egois,
Lihat kemudian betapa dahsyatnya koran-koran rombeng yg menyebarkan berita diluar sana
Itu melukai kita sebenarnya
Namun mereka tak pernah tahu apa rasanya bila mereka menjadi kita

Penjajah-penjajah yg kelelahan
Sehingga untuk menjajah mereka hanya bisa berbusa seperti sabun

Kita hidup sebenarnya untuk siapa?
Ku katakan padamu, pada kalian
Karna kita bukan tuhan ...