Secangkir malam ku teguk dan rembulan jadi bersinar sendiri di permukaan langit-langit ...
Gelap, seperti sebuah bencana yang mulai merata ...
Kabar dari jauh pun mengatakan sama ...
Adakah malam ini kita bisa berjumpa seperti biasa di pahatan langit jingga?
Ouwww ... sepertinya tidak, lirih angin telah sembunyikan banyak mata ...
Hingga udara menjadi buta ...
Tak apa aku mafhum, dan kayaknya waktu telah kembali memberikan pelajarannya ...
Yaaa .. barangkali tentang sabar, setia atau mmmm ... yaa itu tentang harus tetap dewasa ...
Sayang ...
Jika malam telah larut begini, aku selalu terbayang tentang buah manis esok lusa ...
Bunga-bunga yang indah, harum dan mekar memberikan kita kesegaran dan harapan besar disana ...
Nanti pohon itu selalu kita gambarkan sebagai batang tempat melekatnya alur, alur dari sebuah cerita yang tak pernah terukur ...
Ada apa disana ketika segalanya seakan berbalik arah ...
Ada apa tentang duri yang menyengat jutaan kerinduan hingga matahari terkadang meringis tertikam ...
Ada banyak ribuan mata yang ingin terpuaskan ...
Lalu semua cerita menolak untuk hanya di jadikan sebuah komik ...
Sayang ...
Tahukah malam ini aku rindu?
Ya aku tahu kamu pun pasti akan jawab sama merasakannya ...
Tapi apakah kamu tahu yang terdalam dari rindu itu apa?
Pasti kamu tak akan sadar ...
Penasaran???
Inti rinduku itu, kamu ya kamu ...
Jangan sesekali berdusta tentang cinta kita ...
Karna berlari pun belum tentu akan terhindar ...
Cinta kita layu dan berkembang karna ulah kita sendiri ...
Jangan katakan kalau semua ini hampa, usang atau kotor ...
Kenapa??
Karena pada hakikatnya kita tak pernah tahu apa-apa ...
Tentu hanya DIA lah dan kepadanyalah semuanya kembali ...
Emmmmuachhh ....