Wednesday, September 4, 2019

JELANG HARI SANTRI TEMPO HARI

     Hari itu tanggal 20 Oktober 2018, merupakan salah satu hari bersejarah khususnya di kabupaten Tasikmalaya. Kenapa tidak, hari itu Kami dari rombongan aparatur pemerintahan desa Luyubakti berangkat menuju lapangan pemda kabupaten Tasikmalaya, tepatnya di daerah Bojong Koneng untuk mengikuti kegiatan lomba ngaliwet ( menanak nasi liwet ) yang diikuti oleh ribuan peserta yang sebagian diantaranya diikuti oleh para santri se-kabupaten Tasikmalaya dan para aparatur pemerintahan Desa se-kabupaten Tasikmalaya.


Bukan tanpa alasan, kegiatan ini merupakan bagian dari kemeriahan dalam rangka menyambut hari santri Nasional yang jatuh pada tanggal 22 Oktober 2018. Khusus untuk para santri, kastrol ( wajan untuk menanak nasi liwet ) telah disediakan oleh pemerintah daerah Kabupaten Tasikmalaya. Namun tidak demikian bagi peserta ngaliwet dari aparatur pemerintahan desa, bagi aparatur pemerintahan desa peralatan dan perlengkapan ngaliwet harus bawa sendiri mulai dari Kastrol, beras, lauk dan kayu bakar. Sebagaimana halnya juga Kami pagi itu setelah selesai mengambil nomor peserta, Kami pun bergegas memasuki arena tempat dimana lomba ngaliwet digelar. Tampak deretan batang bambu lengkap dengan kawat pengait dan nomor peserta telah tersusun rapih sejauh mata memandang.


     Para peserta lomba ngaliwet terus berdatangan, hingga terlihat di sekeliling lapangan hamparan putih dari para peserta yang memang kebanyakan mengenakan baju koko warna putih, ada yang dilengkapi dengan peci dan juga sorban. Kemudian Api pun mulai dinyalakan, kastrol-kastrol telah ditempatkan sebagaimana mestinya dengan posisi di gantungkan pada seutas kawat yang diikatkan ke batang bambu. Terlihat asap mulai membumbung tinggi ke angkasa, rasa gembira dan antusias tampak jelas di raut wajah para peserta lomba ngaliwet.


Kendati cuaca pagi itu tidak begitu terang, rintik gerimis Kami rasakan mulai turun. Sempat agak risih kalau-kalau berlanjut menjadi hujan, bisa berabe juga. Tapi kemudian gerimis tak berlangsung lama, karena mendung segera bergerak perlahan berganti terang dan keseruan pun berlanjut.
Berhubung meskipun Kami dari rombongan yang sama, namun dikelompokkan menjadi beberapa tim yang terdiri dari 2 orang untuk masing-masing timnya. Lauk yang Kami bawa pun berbeda-beda, ada yang membawa daging ayam, ikan asin, telur Ayam dan lain sebagainya.


Sembari menunggu liwet masak, sebagian dari Kami ada yang menyeduh kopi, merokok, membuka layar ponsel dan Saya sendiri mencoba melihat sekeliling sambil bikin vlog alakadarnya. Alasan Saya bikin Vlog, karena lomba ngaliwet ini merupakan momen spesial yang tidak bisa di jumpai tiap hari bahkan sebulan sekali pun tidak. Walaupun Vlognya bisa dibilang rada amburadul, tapi lumayan kan niatnya juga cuma pengen mengabadikan momen saja. Hehee …


     Kepala desa Luyubakti selaku pimpinan rombongan Kami, tidak lupa pula ikut ambil bagian dalam rangka memeriahkan hari Santri nasional ini tidak terkecuali petugas dari kecamatan Puspahiang pun tampak hadir berada di tengah-tengah Kami.


Tak lama kemudian, satu per satu nasi liwet Kami sudah matang dan sesaat lagi siap santap. Tapi tunggu dulu, kastrol dan nasi liwetnya harus tetap berada ditempatnya karena sebelum disantap, nasi liwet karya Kami tersebut harus dinilai dulu oleh juri. Kebetulan wajah salah satu dari tim penilai cukup familiar di mata Saya, Dia adalah almukarom ustadz Aang Iip Mubarok yang setahu Saya merupakan bagian dari keluarga besar FKDT Kabupaten Tasikmalaya. Apa itu FKDT? FKDT adalah Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah yang bergerak dibidang organisasi diniyah sekaligus menaungi diniyah ( Sakola Agama ) se-Kabupaten Tasikmalaya.


Oke kembali lagi ke topik, selesai penilaian segera tuh nasi liwet disantap dengan terlebih dulu di turunkan dari cantolan kawatnya. Masyalloh, meskipun disantap di bawah teriknya matahari yang mulai terasa menggigit dan suasana tubuh berkeringat. Tapi kenikmatan yang sungguh luar biasa, Kita bersama-sama menyantap hasil olahan tangan Kita sendiri. Alhamdulillah !

No comments:

Post a Comment