Showing posts with label Perjalananku. Show all posts
Showing posts with label Perjalananku. Show all posts

Thursday, October 17, 2019

PERSYARATAN PEMBUATAN DOKUMEN KEPENDUDUKAN MASSAL


1.     Persyaratan pembuatan Akte Kelahiran ,:


Ø  Surat keterangan Kelahiran dari Bidan / Dokter / Lainnya
Ø  Surat keterangan Kelahiran dari desa ( kertas warna Hijau )
Ø  Surat keterangan Kelahiran ( F. 2-01 ) Dari dinas Kependudukan dan pencatatan Sipil yang bisa diambil di kantor Desa untuk kemudian diisi langsung oleh pemohon, ditanda tangani dan diketahui oleh Kepala Desa
Ø  Fotokopi Akta Nikah Orang tua
Ø  Fotokopi KTP Orang tua
Ø  Fotokopi Kartu Keluarga
Ø  Fotokopi KTP dua orang saksi
Ø  Fotokopi KTP Pelapor

2.     Persyaratan pembetulan / Perbaikan Akte Kelahiran ,:


Ø  Fotokopi KTP
Ø  Fotokopi Kartu Keluarga
Ø  Fotokopi Ijazah
Ø  Fotokopi Akta Nikah
Ø  Akte Kelahiran Asli
Ø  Surat Permohonan Salinan Salinan Akta / Pembetulan Akta
Ø  Keterangan Pendukung lainnya

3.     Persyaratan Pembuatan Akte Kematian ,:


Ø  Surat Keterangan Kematian dari dokter / Lainnya
Ø  Formulir pelaporan Kematian ( F. 2-28 ) Dari dinas Kependudukan dan pencatatan Sipil yang bisa diambil di Kantor Desa untuk kemudian diisi langsung oleh pelapor / pemohon kemudian ditanda tangani
Ø  Surat Keterangan Kematian dari Desa ( Kertas Warna Kuning )
Ø  Formulir surat keterangan Kematian ( F. 2-28 ) Dari dinas Kependudukan dan pencatatan Sipil yang bisa diambil di Kantor Desa untuk kemudian diisi langsung oleh pelapor / pemohon Selanjutnya ditanda tangani oleh Kepala Desa
Ø  Fotokopi KTP Orang tua
Ø  Fotokopi Kartu Keluarga
Ø  Fotokopi KTP dua orang saksi
Ø  Fotokopi KTP Pelapor

4.     Persyaratan penerbitan Kartu Keluarga


Ø  Bagi Keluarga Baru, :
a)     Kartu Keluarga Asli orang tua
b)     Fotokopi KTP suami istri
c)      Fotokopi Akte kelahiran Suami Istri
d)     Fotokopi Ijazah terakhir Suami Istri
e)     Fotokopi Akta Nikah
f)       Mengisi formulir permohonan penerbitan Kartu Keluarga dari Desa
Ø  Bagi Keluarga yang ingin input data anggota Keluarga baru : anak/ orang tua/ mertua / cucu / Famili Lain ,:
g)     Bagi anak : Fotokopi Akte Kelahiran anak / Surat Keterangan Kelahiran dari desa ( Kertas warna Hijau )
h)     Bagi orang tua dan lainnya : Fotokopi KTP

5.     Persyaratan pembuatan surat keterangan ( Suket ) Pengganti KTP ,:


Ø  Fotokopi Kartu Keluarga

6.     Legalisir Dokumen Kependudukan ,:


Ø  Legalisir KK : Membawa fotokopi KK secukupnya
Ø  Legalisir KTP : Membawa fotokopi KTP Secukupnya
Ø  Legalisir Akte : Membawa Fotokopi Akte secukupnya

Tuesday, September 17, 2019

DIAMPUNINYA ADAM ALAIHISSALAM

    
Dok :  Nanda Permana
     Kemeriahan dalam rangka penyambutan tahun baru hijriyah memang sudah usai, namun ada yang tak kalah penting pula untuk diingat bahwasannya di bulan Muharram ini juga terdapat beberapa peristiwa bersejarah bagi umat Islam terutama pada tanggal 10 muharram. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, momen pengajian rutin tahunan DKM ( Dewan Kemakmuran Mesjid ) yang diselenggarakan di DKM AL-ITTIHAD tahun ini pokok utama materi pembahasan tausiyahnya erat kaitannya dengan kejadian - kejadian yang pernah terjadi di masa lalu tepatnya pada tanggal sepuluh muharram atau sering orang menyebutnya dengan istilah 'Asyura. Kang Uhan Yuhanda selaku penceramah saat itu menyampaikan beberapa poin penting tentang pelaksanaan puasa sunnah dua hari di tanggal 9 dan 10 Muharram dan diantara rentetan peristiwa bersejarah yang dimaksud pada tanggal 10 Muharram antara lain diampuninya dosa nabi Adam A.s oleh Alloh SWT, diselamatkannya nabi Ibrahim A.s dari kobaran Api dan diselamatkannya Nuh A.s dari banjir besar kala itu dan masih banyak lagi.
Pengajian rutin Tahunan yang di buka dengan pembacaan surah Yaasin dengan dipimpin oleh Ajengan Rasili itu dipadati hadirin dan hadiroh yang merupakan warga masyarakat desa Luyubakti pada khususnya dan muslimin muslimat pada umumnya.
Dok : Nanda Permana
      Selain masyarakat yang hadir, terlihat pula para aparatur pemerintahan desa Luyubakti, ketua lembaga-lembaga desa Luyubakti, tokoh masyarakat dan juga para sesepuh ( kasepuhan ) setempat.
Mesjid jami' AL-ITTIHAD kampung Cikuya yang merupakan mesjid tertua di desa Luyubakti ini dipadati oleh jema'ah pengajian hingga ke halaman mesjid.
Dok : Nanda Permana
Dalam kesempatan ini pula pak kuwu ( kades ) Luyubakti turut memberikan sambutannya, mengucapkan terima kasih kepada segenap lapisan Masyarakat yang telah hadir pada kesempatan berbahagia ini dan juga pada kesempatan dalam rangka kemeriahan penyambutan malam tahun baru hijriyah 1 muharram 1441 hijriyah lalu.
Pengajian yang diselenggarakan tanggal 8 september 2019 ini pun selesai menjelang kumandang adzan dhuhur.

Monday, September 9, 2019

RAPAT RUTIN DESA LUYUBAKTI

Rabu, 04 September 2018

Kegiatan rapat rutin Kantor Desa Luyubakti dimulai pada pukul 09.00 WIB yang dihadiri oleh Kepala Desa Luyubakti , Ketua BPD Desa Luyubakti, Sekretaris MUI Desa luyubakti, Perangkat Desa Luyubakti, segenap tokoh Masyarakat dan tokoh perempuan Desa Luyubakti.
Rapat dibuka dan dipimpin langsung oleh Kepala Desa Luyubakti ( Suryana / Suma ) yang mana dalam sambutannya Kepala Desa membahas mengenai rencana kegiatan PHBI ( Peringatan Hari Besar Islam ) 1 Muharram 1440 H Desa Luyubakti yang akan dilaksanakan pada malam pergantian tahun baru Hijriyah bertepatan dengan malam Selasa 11 September 2018, selanjutnya mengenai pembahasan kepengurusan P3N ( Pembantu Pegawai Pencatat Nikah ) Desa Luyubakti dan pembahasan mengenai kepengurusan LPTQ ( Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an ) Desa Luyubakti
Berikutnya sambutan dari sekretaris MUI desa Luyubakti ( Ust. Apep Hilmi Alfarizi ) mengenai penjabaran/penjelasan tahap demi tahap kegiatan pada malam pergantian tahun baru islam 1 Muharram 1440 H.
Selanjutnya tanggapan dari ketua BPD Desa Luyubakti ( Agus Tarwana ) perihal kepengurusan LPTQ dan P3N Desa Luyubakti.
Rapat yang di hadiri oleh 45 orang peserta rapat itu pun usai pada pukul 12.00 WIB

YAYAN INDERAGOENA
Luyubakti, 08-09-2018 ( Sabtu )

IMTIHANAN MDTA AL-IKHLAS CUKCRUKAN DAN RA LANA LUGINA

Sabtu, 7 Juli 2018
Semarak perlombaan luar ruangan dalam rangka kemeriahan acara Imtihanan Madrasah Diniyah Takmiliyah Awwaliah ( MDTA ) AL-IKHLAS Cukcrukan dan Raudhatul athfal ( RA ) LANA LUGINA Dangdeur kian berwarna dengan di hadirkannya serangkaian mata lomba oleh panitia penyelenggara.



Perlombaan yang hanya di peruntukkan bagi anak-anak usia 12 tahun ke bawah ini di selenggarakan di lapang voli kampung dangdeur dengan sejumlah mata lomba yang di gelar diantaranya, : lomba pukul air, lomba balap karung, lomba sendok kelereng, lomba karet sedotan, lomba makan kerupuk, lomba tarik tambang dan lomba isi air ke dalam bejana.



Anak-anak selaku peserta lomba pun tampak begitu gembira dan sangat antusias sekali, tidak terkecuali para orang tua / wali murid yang terlihat kompak menyemangati anak mereka masing-masing dari pinggir lapang. Sesekali gelak tawa tumpah dari para penonton dan panitia manakala melihat kelucuan dan kepolosan yang dilakukan anak-anak selama acara perlombaan berlangsung.



Alhamdulillah, acara imtihanan yang rencananya bakal digelar selama dua malam satu hari ini telah di awali pada kemarin malam tepatnya tanggal enam juli tahun dua ribu delapan belas. Acara malam pertama tersebut di mulai dengan suguhan penampilan kreasi seni dari anak-anak MDTA dan RA, kemudian dilanjutkan dengan acara Tabligh akbar dengan menghadirkan salah seorang penceramah dari Kampung Nagrog, Ustadz Elan.
Tidak lupa pula acara Tabligh akbar tersebut selain di hadiri oleh segenap lapisan Masyarakat RT 005, hadir juga Bapak Kepala Desa Luyubakti dan tokoh dari jajaran MUI Desa Luyubakti.
Tentunya sebagai penutup, malam nanti merupakan malam puncak dalam rangkaian kegiatan Imtihanan Madrasah Diniyah Takmiliyah Awwaliah ( MDTA ) AL-IKHLAS Cukcrukan dan Raudhatul athfal ( RA ) LANA LUGINA Dangdeur dengan agenda acara masih kreasi seni yang meliputi, : Seni tari, nyanyi, hafalan do’a-do’a, pidato, hafalan surat-surat pendek, mars, hymne dan lain sebagainya, serta pembagian hadiah.
“ Terima kasih kepada Alloh SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan belas kasihNya sehingga Alhamdulillah perlahan acara demi acara dapat terlaksana dengan baik sesuai harapan dan terima kasih juga untuk para panitia penyelenggara yang telah rela hati mengabdikan segenap fikiran dan tenaga demi terlaksananya acara ini “. Ujar salah seorang pengurus dari Madrasah Diniyah Takmiliyah Awwaliah ( MDTA ) AL-IKHLAS Cukcrukan dan Raudhatul athfal ( RA ) LANA LUGINA Dangdeur.


YAYAN INDERAGOENA
08-09-2018 ( Sabtu )

DIRGAHAYU, INDONESIAKU !

Jum’at, 17 Agustus 2018
Gegap gempita menyambut hari ulang tahun ke-73 kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia begitu membahana dimana-mana, terlihat dari pernak-pernik khas ’tujuh belasan’ yang di pampang sepanjang pinggir jalan raya, di samping pertokoan atau di depan rumah-rumah warga. Dimulai dari pemasangan umbul-umbul, arca-arca dadakan yang di dandani sedemikian rupa nyaris menyerupai manusia, pemasangan gapura dengan tulisan HUT Kemerdekaan RI, Cairan warna-warni yang di gantung pinggir jalan, kain perca yang di susun lalu di rentangkan di atas jalan umum dan lain sebagainya serta sudah barang tentu pemasangan bendera merah putih makin mengesankan betapa tiap kali HUT RI tiba di sambut dengan suka cita luar biasa sebagai salah satu bukti dari kecintaan dan semangat juang yang tinggi bangsa Indonesia.
Tidak terkecuali di Desa Luyubakti, sebagaimana telah menjadi rutinitas tahunan dalam rangka menyambut Peringatan Hari Besar Nasional ( PHBN ) HUT Kemerdekaan RI. Disamping selalu diadakan musyawarah jelang hari ‘H’ tujuh belas Agustus, di wajibkan pula bagi Kepala Desa, Perangkat Desa dan siswa-siswi SMA yang di tunjuk mengikuti latihan pra-upacara tujuh belas agustus. Biasanya untuk kepala Desa dan perangkat Desa latihan pra-upacara tersebut di lakukan pada H-3, H-2 dan H-1 Upacara tujuh belas Agustus.
Hari yang di nanti pun tiba,
Bertepatan dengan hari jum’at tanggal tujuh belas agustus tahun dua ribu delapan belas, pelaksanaan kegiatan upacara HUT Ke-73 Kemerdekaan RI diselenggarakan. Bertempat di lapang Cimedang RT 004 RW 001 Dusun Mulyasari Desa Luyubakti, pagi itu seluruh warga masyarakat desa luyubakti berkumpul memadati badan lapang untuk mengikuti jalannya upacara. Kostum yang mereka kenakan pun beraneka rupa dan warna, dimulai dengan yang memakai kostum biasa / wajar sampai dengan yang mengenakan kostum unik, seperti yang di kenakan oleh sekelompok warga dari salah satu dusun di desa luyubakti mereka tampak unik dengan kostum khas Negara timur tengahnya. Belum lagi dengan pernak – pernik kelengkapan yang mereka bawa / usung, dimulai dari jampana, dog-dog dll.
Upacara dipimpin langsung oleh Saudara Abdullah Starsky ( Operator Desa Luyubakti ) dengan Pak Suryana / Suma ( Kepala Desa Luyubakti ) bertindak selaku Pembina upacara. Setahap demi setahap rangkaian upacara pun selesai, tiba saatnya penampilan kreasi seni dari lima kedusunan yang ada di desa Luyubakti.
Semua warga membaur dalam satu balutan kearifan lokal yang keren.
Dirgahayu, Indonesiaku !
YAYAN INDERAGOENA
Dangdeur, 09-09-2018 ( Minggu )

Friday, September 6, 2019

WASPADA MUSIM KEMARAU


     Musim kemarau memang sudah tiba, denger-denger info dari sebagian teman katanya air pun sudah mulai menyusut di beberapa tempat, sawah-sawah mulai mengering akibat lama hujan tidak kunjung turun. Mungkin benar seperti itu, faktanya di sekitar pesawahan kampung Cukcrukan sebagian besar sawah lumayan masih tercukupi kebutuhan airnya, malah sebagian telah di bajak dengan mesin bajak seperti biasa.
Akan tetapi tidak dipungkiri bahwa di beberapa titik sawah yang Saya jumpai dekat pematang yang kebetulan ada selokan, sudah terdapat beberapa bendungan kecil yang airnya langsung disalurkan untuk kebutuhan mengairi sawah sebagian warga. Selanjutnya air selokan tersebut secara berantai disalurkan kembali ke sawah-sawah lain di sekitarnya.


Kendati debit air selokan tidak banyak, maka air bendungan pun tidak sampai bisa melewati tanah pembatas bendungan. Lain halnya ketika musim hujan, malah bisa sampai menjebolkan tanah bendungan. Akibatnya setelah air selokan tersebut di bendung, selokan hilir setelahnya menjadi kering malah sudah ada beberapa jenis rumput yang tumbuh di sepanjang cekungan selokan.
Tidak hanya berkurangnya debit air, musim kemarau juga berdampak pada tandusnya jalan yang setiap hari dilalui kendaraan. Tak jarang ketika kendaraan lewat, debu-debu berterbangan membuat siapapun yang kebetulan berpapasan dengan kendaraan menutup hidung dan mulutnya rapat-rapat dengan telapak tangan. Disarankan jika musim kemarau seperti ini para pengguna jalan memakai masker mulut, untuk antisipasi agar debu gak masuk lubang pernafasan yang bisa mengakibatkan terganggunya saluran pernafasan atau infeksi.

   
     Musim kemarau juga membuat cadangan rumput di beberapa lokasi jadi mengering dan sulit tumbuh, akibatnya para peternak domba, sapi dan kelinci mengeluh.
Terlepas dari itu semua, musim kemarau juga yang harus diwaspadai adalah api. Jangan sampai terjadi api yang tadinya bisa dimanfaatkan untuk memasak malah membakar dan membabi buta tak terkendali hanya karena kelalaian dari Kita sebagai pengguna. Bisa diambil contoh dari peristiwa kebakaran rumah ataupun kebakaran lahan perkebunan. Disamping itu juga musim kemarau memicu tindakan kriminalitas di sebagian tempat, yaitu terjadinya pencurian kendaraan, hewan peliharaan dan barang-barang berharga lainnya.
Kabar baiknya bagi warga yang beruntung dan memiliki pohon manggis, musim kemarau saat ini memicu keluarnya buah manggis di beberapa pohon yang pernah Saya jumpai. Tapi tidak merata hanya sebagian saja.

Semoga kemarau ini membuat kita tidak hentinya bersyukur kepada yang maha kuasa, sebab DIA tidak pernah menjadikan segala sesuatu hanya sia-sia saja.

JANGAN PATAH ARANG



     Terik matahari yang dirasa kian menggigit seiring musim kemarau ini tak menyurutkan langkah mereka, ibu-ibu yang selalu setia berangkat menuju pengajian rutin bulanan di masjid jami' AL-IKHLAS Kampung Cukcrukan. Pengajian yang rutin dilaksanakan sebulan sekali ini diselenggarakan tiap hari jum'at pekan pertama begitu bulan baru tiba, seperti halnya hari ini dimana bulan September 2019 datang, menginjak hari jum'at pertama maka pengajian rutin bulanan pun dilaksanakan.
Pengajian yang dimulai sejak pukul dua sore ini bisa terselenggara dengan baik tidak terlepas disamping peran serta dari masyarakat setempat pada khususnya, juga dari pihak 'alim ulama desa Luyubakti dan aparatur pemerintahan desa Luyubakti yang turut andil hadir mengisi acara silaturahmi, sambutan dan Tausiyah ( ceramah ).
     Dari pihak 'alim ulama desa Luyubakti sendiri yang hadir ialah Haji Amir Hernawan selaku penceramah, dan dari aparatur pemerintahan desa Luyubakti adalah Nanda permana selaku kepala wilayah karangsari sekaligus yang memberi sambutan.
Isi sambutannya diantaranya, kepala wilayah karangsari mengucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada segenap warga rt 005 pada khususnya yang telah mengikuti kegiatan dalam rangka peringatan hari besar nasional ( PHBN ) HUT Kemerdekaan Republik Indonesia dan kegiatan peringatan hari besar islam ( PHBI ) dalam rangka menyambut tahun baru hijriyah 1 Muharram 1441 Hijriyah lalu. Disinggung pula terkait masalah kewaspadaan di musim kemarau saat ini, terutama rawannya tindakan kriminalitas yang telah terjadi di Desa Luyubakti berupa pencurian kendaraan bermotor, ternak dan juga barang berharga lainnya.


     Sementara itu dari pemateri ceramah menerangkan tentang pelaksanaan ibadah haji, serta rangkaian kegiatan dari mulai pengalaman keberangkatan menuju tanah suci hingga cerita sekembalinya ke tanah air. Kakek yang merupakan pensiunan pegawai negeri sipil ini juga sempat memberikan motivasi kepada para hadirin ahli pengajian masjid jami' AL-IKHLAS untuk senantiasa tak patah arang dari memiliki keinginan untuk pergi berhaji " karna haji bukan merupakan panggilan bapak rt ataupun rw tapi merupakan panggilan dari Alloh SWT " tuturnya di sela-sela ceramahnya.
Acara pengajian pun usai seiring jarum jam dinding masjid menunjukkan pukul 15.40 WIB. Sebagaimana biasa usai pelaksanaan shalat Ashar berjama'ah dilanjut dengan jamuan makan di beranda masjid jami' AL-IKHLAS Kampung Cukcrukan.

Wednesday, September 4, 2019

HARUS SABAR MENGANTRI


     
     Sudah menjadi pemandangan biasa disini ketika warga kabupaten Tasikmalaya hendak mengurus dokumen kependudukannya, mereka datang ke kantor pelayanan disdukcapil ( Dinas Kependudukan dan catatan sipil ) yang beralamat di jalan Mayor utarya tepatnya di dekat masjid agung dan taman kota Tasikmalaya. Disini mereka dilayani dari mulai pembuatan Kartu Keluarga, Akte kelahiran, Akte kematian, perbaikan data, rekam KTP dan juga cetak KTP selama persediaan blanko KTP masih ada. Oya yang terbaru yaitu pelayanan cetak KIA ( Kartu identitas anak ) yang mulai dibuka sejak Agustus 2019 lalu bisa juga dilayani disini, tentunya setelah sabar menunggu giliran nomor antrian dipanggil oleh petugas pelayanan Disdukcapil.
Pelayanan dokumen kependudukan yang terletak di lantai dua kantor Disdukcapil ini selalu terbuka tiap harinya yaitu dari hari senin sampai dengan hari jum'at. Adapun mekanisme pelayanan di disdukcapil sendiri selain dari masyarakat kabupaten Tasikmalaya datang secara langsung, juga ada jadwal pelayanan untuk masing-masing kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya. Seperti hari ini Kamis pagi Saya datang kesini sebagaimana jadwal yang tertera di salah satu pintu masuk ruang pelayanan dokumen kependudukan, meski awalnya pada tahun 2018 hingga pertengahan tahun 2019 lalu jadwal untuk Kecamatan Saya yaitu Kecamatan Puspahiang adalah tiap hari Selasa. Namun karna mungkin alasan satu dan lain hal, akhirnya menjadi hari Kamis.


     Kendati keberadaan kantor disdukcapil kabupaten Tasikmalaya ini masih berlokasi di Kota Tasikmalaya, jadi lumayan jauh rute perjalanan yang harus Saya tempuh dari mulai perbatasan desa Luyubakti Kecamatan Puspahiang hingga Taskot ( Tasikmalaya Kota ). Semoga kedepan kantor Pelayanan Disdukcapil bisa lebih dekat lokasinya dengan Kantor Pemda kabupaten Tasikmalaya, mengingat Kantor Pemda Kabupaten Tasikmalaya berada di wilayah Singaparna. Dan yang terpenting biar Saya gak jauh menempuh perjalanannya, Pemirsa ... Hehee.
Kantor pelayanan di lantai dua yang sudah buka sejak pukul tujuh pagi ini di bagi menjadi dua ruangan yang tiap harinya selalu ramai dipadati oleh warga. Ruang pertama di bagian tengah melayani perekaman E-KTP bagi pemula dan cek iris mata bagi pemegang E-KTP dengan data ganda atau lainnya, Pelayanan pembuatan akte kelahiran, akte kematian, cetak kartu keluarga ( KK ) dan perbaikan data, pembuatan surat pindah dan pelayanan surat pindah datang, perbaikan akte kelahiran, legalisir dokumen kependudukan serta satu ruangan untuk pengambilan dokumen kependudukan. Sedangkan ruangan untuk pelayanan cetak E-KTP / surat keterangan pengganti KTP sementara ( Suket ) dan cetak KIA terdapat di ruangan sebelahnya. Jadi bagi warga yang hendak membuat E-KTP terus salah masuk ruangan malah ke ruangan tempat pelayanan KK, bisa keluar dan berjalan memutar ke belakang ruangan pelayanan KK.
Bagi warga yang hendak membuat dokumen kependudukan pertama kali ke kantor Disdukcapil ini, Saya sarankan untuk melengkapi berkas persyaratan terlebih dahulu sebelum keberangkatan. Untuk kelengkapan berkas persyaratannya bisa ditanyakan langsung ke petugas kantor desa tempat saudara/i tinggal.

JELANG HARI SANTRI TEMPO HARI

     Hari itu tanggal 20 Oktober 2018, merupakan salah satu hari bersejarah khususnya di kabupaten Tasikmalaya. Kenapa tidak, hari itu Kami dari rombongan aparatur pemerintahan desa Luyubakti berangkat menuju lapangan pemda kabupaten Tasikmalaya, tepatnya di daerah Bojong Koneng untuk mengikuti kegiatan lomba ngaliwet ( menanak nasi liwet ) yang diikuti oleh ribuan peserta yang sebagian diantaranya diikuti oleh para santri se-kabupaten Tasikmalaya dan para aparatur pemerintahan Desa se-kabupaten Tasikmalaya.


Bukan tanpa alasan, kegiatan ini merupakan bagian dari kemeriahan dalam rangka menyambut hari santri Nasional yang jatuh pada tanggal 22 Oktober 2018. Khusus untuk para santri, kastrol ( wajan untuk menanak nasi liwet ) telah disediakan oleh pemerintah daerah Kabupaten Tasikmalaya. Namun tidak demikian bagi peserta ngaliwet dari aparatur pemerintahan desa, bagi aparatur pemerintahan desa peralatan dan perlengkapan ngaliwet harus bawa sendiri mulai dari Kastrol, beras, lauk dan kayu bakar. Sebagaimana halnya juga Kami pagi itu setelah selesai mengambil nomor peserta, Kami pun bergegas memasuki arena tempat dimana lomba ngaliwet digelar. Tampak deretan batang bambu lengkap dengan kawat pengait dan nomor peserta telah tersusun rapih sejauh mata memandang.


     Para peserta lomba ngaliwet terus berdatangan, hingga terlihat di sekeliling lapangan hamparan putih dari para peserta yang memang kebanyakan mengenakan baju koko warna putih, ada yang dilengkapi dengan peci dan juga sorban. Kemudian Api pun mulai dinyalakan, kastrol-kastrol telah ditempatkan sebagaimana mestinya dengan posisi di gantungkan pada seutas kawat yang diikatkan ke batang bambu. Terlihat asap mulai membumbung tinggi ke angkasa, rasa gembira dan antusias tampak jelas di raut wajah para peserta lomba ngaliwet.


Kendati cuaca pagi itu tidak begitu terang, rintik gerimis Kami rasakan mulai turun. Sempat agak risih kalau-kalau berlanjut menjadi hujan, bisa berabe juga. Tapi kemudian gerimis tak berlangsung lama, karena mendung segera bergerak perlahan berganti terang dan keseruan pun berlanjut.
Berhubung meskipun Kami dari rombongan yang sama, namun dikelompokkan menjadi beberapa tim yang terdiri dari 2 orang untuk masing-masing timnya. Lauk yang Kami bawa pun berbeda-beda, ada yang membawa daging ayam, ikan asin, telur Ayam dan lain sebagainya.


Sembari menunggu liwet masak, sebagian dari Kami ada yang menyeduh kopi, merokok, membuka layar ponsel dan Saya sendiri mencoba melihat sekeliling sambil bikin vlog alakadarnya. Alasan Saya bikin Vlog, karena lomba ngaliwet ini merupakan momen spesial yang tidak bisa di jumpai tiap hari bahkan sebulan sekali pun tidak. Walaupun Vlognya bisa dibilang rada amburadul, tapi lumayan kan niatnya juga cuma pengen mengabadikan momen saja. Hehee …


     Kepala desa Luyubakti selaku pimpinan rombongan Kami, tidak lupa pula ikut ambil bagian dalam rangka memeriahkan hari Santri nasional ini tidak terkecuali petugas dari kecamatan Puspahiang pun tampak hadir berada di tengah-tengah Kami.


Tak lama kemudian, satu per satu nasi liwet Kami sudah matang dan sesaat lagi siap santap. Tapi tunggu dulu, kastrol dan nasi liwetnya harus tetap berada ditempatnya karena sebelum disantap, nasi liwet karya Kami tersebut harus dinilai dulu oleh juri. Kebetulan wajah salah satu dari tim penilai cukup familiar di mata Saya, Dia adalah almukarom ustadz Aang Iip Mubarok yang setahu Saya merupakan bagian dari keluarga besar FKDT Kabupaten Tasikmalaya. Apa itu FKDT? FKDT adalah Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah yang bergerak dibidang organisasi diniyah sekaligus menaungi diniyah ( Sakola Agama ) se-Kabupaten Tasikmalaya.


Oke kembali lagi ke topik, selesai penilaian segera tuh nasi liwet disantap dengan terlebih dulu di turunkan dari cantolan kawatnya. Masyalloh, meskipun disantap di bawah teriknya matahari yang mulai terasa menggigit dan suasana tubuh berkeringat. Tapi kenikmatan yang sungguh luar biasa, Kita bersama-sama menyantap hasil olahan tangan Kita sendiri. Alhamdulillah !